UNFORGOTEN PEKALONGAN, DESTINASI WISATA DI PEKALONGAN

Pekalongan, bagi sebagian orang mungkin “nothing special” dari kota ini, tidak ada yang “wow” di Pekalongan. Tapi bagi perantau seperti saya, Pekalongan selalu memiliki daya pikat yang tidak terlupakan yang mungkin tidak ada di tempat atau kota-kota lain, budayanya atau bahkan sekadar kulinernya.
Orang Pekalongan memiliki dialek bahasa jawa yang khas jika dibandingkan dengan kota-kota di sekitarnya. Bahkan pernah di suatu kesempatan di Perpustakaan Pekalongan saya menemukan satu buku khusus yang berisi kata-kata/dialek khas orang pekalongan. Seringnya pengucapan huruf “O” dalam setiap percakapannya, hingga nada suara yang khas ketika bercakap. Belum lagi, ada semacam percampuran bahasa antar 3 etnis di Pekalongan, bahasa Jawa, Arab dan Cina, meskipun tidak banyak.  
Selain itu ada beberapa destinasi liburan di Pekalongan atau hanya sekadar mampir di sana. Setidaknya ada beberapa tempat yang bisa dijadikan tujuan perjalanan liburan Pekalongan. 


1. Pekalongan, World’s City of Batik 
Sesuai dengan namanya, Pekalongan Wolrd’s City of Batik, anda akan melihat pemandangan yang berbeda dibandingkan daerah-daerah prodeusen batik yang lain, seperti Solo, Yogyakarta, Cirebon dan daerah-daerah lain. Batik Pekalongan adalah sebuah akulturasi budaya Jawa, Arab bahkan Cina. Ini akan anda lihat pada pewarnaan batik yang khas dari Batik Pekalongan. Akulturasi budaya ini menghasilkan batik yang berbeda jika dibandingkan dengan batik dari daerah lain. Kata orang, warna Batik Pekalongan itu “berani” (penulis: mencolok) tanpa terlihat kampungan. Sehingga Batik Pekalongan pun digandrungi remaja dan anak muda. 

a. Pasar Grosir Setono (Jl. Dr. Sutomo No. 01-02 Kota Pekalongan) 
Pasar Grosir Setono terletak tepat di jalur Pantura Jakarta-Semarang. Sehingga orang yang berada dalam perjalanan jalur Jakarta-Semarang pasti akan dengan mudah menemukan Pasar Grosir Setono ketika melintas. Areanya yang cukup luas mungkin akan membuat anda sedikit keringatan dan terpaksa mencari referensi terlebih daulu sebelum berbelanja di sini. Di Pasar Grosir Setono anda akan dapat dengan mudah menemuan batik dari harga termurah hingga yang termahal. Tentunya harga mempengaruhi kualitas. Akan tetapi seluruh batik produksi Pekalongan mengedepankan warna khas Batik Pekalongan. 
Selain Pasar Grosir Setono, di hampir sepanjang jalan-jalan di pekalongan juga akan anda dapati toko dan butik batik. Benar-benar World’s City of Batik. Belum lagi, dengan keberadaan beberapa Kampung Batik di Pekalongan memberikan pengunjung kota Pekalongan opsi belanja batik khas Pekalongan. 

b. Museum Batik Pekalongan 
Kota Pekalongan boleh dikatakan telah menjadi salah satu Kota Referensi bagi produk-produk Batik, baik secara Nasional maupun Internasional. Hal ini diperkuat dengan telah diresmikannya Sebuah Museum Batik Nasional oleh Presiden Republik Indonesia (Bapak Susilo Bambang Yudhoyono) pada tanggal 12 Juli 2006. 
Pengunjung Museum adalah wisatawan nusantara dan mancanegara, para pelajar dan mahasiswa banyak berkunjung untuk pembelajaran serta penelitian dalam pembuatan karya tulis dan skripsi. Museum Batik Nasional terletak di Jl. Jetayu No. 3 Pekalongan, menempati sebuah gedung Kuno. Untuk dapat memasuki Museum Batik pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 1.000,00 untuk Pelajar dan Rp. 3.500,00 untuk umum. (sumber: www.pekalongankota.go.id) 

2. Kuliner Khas Pekalongan 
a. Megono 
Megono adalah cacahan nangka muda yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa yang khas sebagai bumbu nasi. Sebagian orang menyebutnya dengan “Nasi Megono” karena memang megono biasanya disajikan dengan nasi dengan lauk apapun. Pada dasarnya “megono” menurut penulis bukanlah sejenis lauk ataupun sayur, meskipun bahan dasarnya adalah nangka muda. Akan tetapi “Megono” adalah bumbu nasi, sehingga nasi akan memiliki rasa yang khas karena “megono” itu. Apapun lauknya, “Nasi Megono” akan terasa special dengan rasa khas, bahkan dengan hanya lauk gorengan plus sambal ataupun hanya dengan lauk iklan asin. “Nasi Megono” terkadang juga disajikan dengan kuah; kuah opor ayam, tauto, kuah gulai dsb. 
Jika anda melakukan perjalan ke kota Pekalongan, “Nasi Megono” memang seperti menjadi salah satu kuliner yang harus anda coba. Selain itu, “Nasi Megono” akan dengan mudah didapatkan di Pekalongan karena memang sangat banyak warung-warung lesehan yang menyediakan. 

b. Kopi Tahlil 
Istilah “Kopi Tahlil” muncul karena biasanya kopi jenis ini disajikan ketika masyarakat Muslim dari kalangan NU di Pekalongan mengadakan Tahlilan. Konon katanya “Kopi Tahlil” adalah resep rahasia keluarga. 
Walaupun ada banyak penjual “Kopi Tahlil” di Pekalongan di malam hari tapi tidak semuanya benar-benar “Kopi Tahlil”. Mungkin di Pekalongan hanya ada 2 tempat yang benar-benar menyajikan “Kopi Tahlil” dengan rasa yang khas. Kopi dengan campuran rempah-rempah. Bukan saja mata yang akan jadi tambah melek, tapi juga menghangatkan tenggorokan dan badan. 1. Kopi Tahlil depan gedung PPIP Pekalongan, Jl. H. Agus Salim, dan 2. Kopi Tahlil depan gedung Kospin Jasa Pekalongan. Demikian informasi tentang “Destinasi Wisata Kota Pekalongan” ini. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Leave a Comment

Back to Home Back to Top Iqbaliano Van de Bard. Theme ligneous by pure-essence.net. Bloggerized by Chica Blogger.